Ahad, 16 November 2008

Selamat datang ke blog pertanian dan penternakan Usahawantani

Projek Tanaman Serai Peha Ayam Sambilan di Agriplaza Farm

Tanaman fasa 2 : Ladang Serai Agriplaza Farm , berusia 2 minggu.

Lagi Ladang Serai Agriplaza Farm , berusia 3 minggu

Serai Peha ayam berusia 3 minggu
View all 9 photos...
Ladang serai peha ayam di agriplaza Farm JUALAN ANAK BENIH SERAI BERKUALITI TINGGI. 13 SEN SEBATANG, SATU EKAR RM1040 SAHAJA. SILA HUBUNGI KAMI SELEPAS PUKUL 7PM DI 0169988217 UNTUK KETERANGAN LANJUT. [b]Pengenalan Projek Projek tanaman serai di Agriplaza Farm ditanam di kawasan seluas 3 ekar. Sebenarnya keluasan yang sepatutnya adalah 6 ekar. Ini adalah kerana serai dituai setiap 6 bulan, jadi untuk mendapatkan pendapatan yang berterusan, penuaian dilakukan 1 bulan sekali. Untuk menambah keyakinan, Kami di Agriplaza Farm telah banyak pergi melawat ladang dan menemubual beberapa usahawan serai di merata2 tempat di seluruh Malaysia seperti Selangor, Negeri Sembilan, Melaka dan Perak. Tujuan lawatan kami adalah untuk mendapat teknik penanaman, teknik baja, kesesuaian tanah yang betul. Hasil maklumat yang diperolehi kami bukukan dan seterusnya mempraktikan teori tersebut di Agriplaza Farm dan Alhamdullilah, hasilnya buat masa ini memuaskan. Segala penat lelah dan titik peluh selama 3-4 bulan untuk mendapat hasil yang terbaik sudah kami rasakan berbaloi. Maklumat2 tersebut telah kami bukukan dalam bentuk E-Book bertajuk, "Kaedah Tanaman Serai" dimana E-book ini telah menjadi rujukan utama Jabatan Pertanian untuk pengusaha Serai baru.Diharap ramai lagi, turut serta dalam kempen tanaman serai. Berikut adalah antara isi kandungan E-Book, "Kaedah Tanaman Serai" yang bernilai RM20.00 sahaja. Bab 1 : Pengenalan Bab 2 : Keperluan Asas Bab 3 : Cara Pengendalian Bab 4 : Kos Pengeluaran dan Pendapatan Bab 5 : Pasaran Serai

Pertanian

Pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan. Pemanfaatan sumber daya ini terutama berarti budi daya (bahasa Inggris: cultivation, atau untuk ternak: raising). Namun demikian, pada sejumlah kasus — yang sering dianggap bagian dari pertanian — dapat berarti ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan (bukan agroforestri).

Usaha pertanian memiliki dua ciri penting: (1) selalu melibatkan barang dalam volume besar dan (2) proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangkan ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian.

Terkait dengan pertanian, usaha tani (farming) adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budi daya (tumbuhan maupun hewan). Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Khusus untuk pembudidaya hewan ternak (livestock) disebut sebagai peternak. Ilmuwan serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam perbaikan metode pertanian dan aplikasinya juga dianggap terlibat dalam pertanian.

Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.[1]

Pendahuluan

Cakupan obyek pertanian yang dianut di Indonesia meliputi budidaya tanaman (termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan), kehutanan, peternakan, dan perikanan. Sebagaimana dapat dilihat, penggolongan ini dilakukan berdasarkan objek budidayanya:

  • budidaya tanaman, dengan obyek tumbuhan dan diusahakan pada lahan yang diolah secara intensif,
  • kehutanan, dengan obyek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar,
  • peternakan, dengan obyek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia),
  • perikanan, dengan obyek hewan perairan (ikan, amfibia dan semua non-vertebrata).

Pembagian dalam pendidikan tinggi sedikit banyak mengikuti pembagian ini, meskipun dalam kenyataan suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai objek ini bersama-sama sebagai bentuk efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga dipelajari dalam ilmu-ilmu pertanian.

Dari sudut keilmuan, semua objek pertanian sebenarnya memiliki dasar-dasar yang sama karena pada dasarnya usaha pertanian adalah kegiatan ekonomi:

  • pengelolaan tempat usaha,
  • pemilihan bibit,
  • metode budidaya,
  • pengumpulan hasil,
  • distribusi,
  • pengolahan dan pengemasan,
  • pemasaran.

Sebagai kegiatan ekonomi, pertanian dapat dipandang sebagai suatu sistem yang dinamakan agribisnis. Dalam kerangka berpikir sistem ini, pengelolaan tempat usaha dan pemilihan bibit (varietas, galur, dan sebagainya) biasa diistilahkan sebagai aspek "hulu" dari pertanian, sementara distribusi, pengolahan, dan pemasaran dimasukkan dalam aspek "hilir". Budidaya dan pengumpulan hasil merupakan bagian dari aspek proses produksi. Semua aspek ini penting dan bagaimana investasi diarahkan ke setiap aspek menjadi pertimbangan strategis.


Sejarah singkat pertanian dunia

Lihat pula artikel utama tentang Sejarah pertanian.

Daerah "bulan sabit yang subur" di Timur Tengah. Di tempat ini ditemukan bukti-bukti awal pertanian, seperti biji-bijian dan alat-alat pengolahnya.

Domestikasi anjing diduga telah dilakukan bahkan pada saat manusia belum mengenal budidaya (masyarakat berburu dan peramu) dan merupakan kegiatan peternakan yang pertama kali.

Kegiatan pertanian (budidaya tanaman dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal peradaban manusia dan mengubah total bentuk kebudayaan. Para ahli prasejarah umumnya bersepakat bahwa pertanian pertama kali berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah "bulan sabit yang subur" di Timur Tengah, yang meliputi daerah lembah Sungai Tigris dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah Suriah dan Yordania sekarang. Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya tanaman biji-bijian (serealia, terutama gandum kuna seperti emmer) dan polong-polongan di daerah tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelah berakhirnya Zaman Es terakhir di era Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang sangat cocok bagi mulainya pertanian. Pertanian telah dikenal oleh masyarakat yang telah mencapai kebudayaan batu muda (neolitikum), perunggu dan megalitikum. Pertanian mengubah bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan terhadap dewa-dewa perburuan menjadi pemujaan terhadap dewa-dewa perlambang kesuburan dan ketersediaan pangan.

Teknik budidaya tanaman lalu meluas ke barat (Eropa dan Afrika Utara, pada saat itu Sahara belum sepenuhnya menjadi gurun) dan ke timur (hingga Asia Timur dan Asia Tenggara). Bukti-bukti di Tiongkok menunjukkan adanya budidaya jewawut (millet) dan padi sejak 6000 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Asia Tenggara telah mengenal budidaya padi sawah paling tidak pada saat 3000 tahun SM dan Jepang serta Korea sejak 1000 tahun SM. Sementara itu, masyarakat benua Amerika mengembangkan tanaman dan hewan budidaya yang sejak awal sama sekali berbeda.

Hewan ternak yang pertama kali didomestikasi adalah kambing/domba (7000 tahun SM) serta babi (6000 tahun SM), bersama-sama dengan domestikasi kucing. Sapi, kuda, kerbau, yak mulai dikembangkan antara 6000 hingga 3000 tahun SM. Unggas mulai dibudidayakan lebih kemudian. Ulat sutera diketahui telah diternakkan 2000 tahun SM. Budidaya ikan air tawar baru dikenal semenjak 2000 tahun yang lalu di daerah Tiongkok dan Jepang. Budidaya ikan laut bahkan baru dikenal manusia pada abad ke-20 ini.

Budidaya sayur-sayuran dan buah-buahan juga dikenal manusia telah lama. Masyarakat Mesir Kuna (4000 tahun SM) dan Yunani Kuna (3000 tahun SM) telah mengenal baik budidaya anggur dan zaitun.

National Agriculture Training Council

Visi

Penentu Piawaian Bagi Kecemerlangan Dalam Latihan Kemahiran Pertanian.

Misi

Organisasi Yang Menggubal Dasar, Mengawal Kualiti Dan Memperkukuhkan Latihan Kemahiran Pertanian Yang Komprehensif Bagi Memenuhi Keperluan Bidang Pertanian Negara.

Objektif

  • Merancang, menyedia, menyelaras dan menilai keseluruhan keperluan latihan kemahiran pertanian.
  • Melahirkan pekerja dan usahawan yang berkemahiran dalam berbagai bidang agar pertanian menjadi sektor yang moden, dinamik dan berdaya saing.
  • Mengamalkan teknologi terkini dan menambahbaikkannya secara berterusan.
  • Membangunkan pakej pembelajaran sesuai dengan kehendak NOSS dan Persijilan Kemahiran Malaysia.

Fungsi

  • Menyediakan Standard Kemahiran Pekerjaan Kebangsaan (NOSS) dan menyemak kesesuaiannya dari semasa kesemasa.
  • Menyediakan pakej latihan, kemudahan pembelajaran dan tenaga pengajar yang mahir dan berpengalaman berasaskan NOSS bagi semua bidang pertanian.
  • Menyelaras keperluan fizikal semua institusi latihan pertanian.
  • Menyelaras pelaksanaan latihan kemahiran pertanian di semua institusi latihan pertanian.
  • Menilai keberkesanan sistem latihan dan menambahbaikannya.
  • Bertindak dan berperanan sebagai badan berkuasa yang dirujuk dalam ehwal latihan kemahiran pertanian.
  • Merancang sistem latihan berkembar (dual-training system).

Piagam Pelanggan

  • Menaiktaraf kemudahan pembelajaran di institusi-institusi yang melaksanakan latihan kemahiran pertanian.
  • Membangunkan pakej latihan dalam masa 6 bulan daripada keputusan menjalankan latihan bagi sesuatu NOSS.
  • Mengangkat permohonan pentauliahan pusat atau institusi latihan kepada MLVK dalam masa satu bulan selepas semua syarat dipenuhi.
  • Mengambil pelatih dalam tempoh 4 bulan selepas iklan ditutup.
  • Memantau pusat-pusat bertauliah yang menjalankan latihan kemahiran pertanian setiap 2 bulan supaya pelatih dapat menamatkan pengajian mengikut jadual.
  • Menyelia, memantau dan menguatkuasakan pelaksanaan latihan kemahiran pertanian secara tegas, berterusan, dan mesra.
  • Mempastikan semua tenaga pengajar mempunyai kelayakan dan kebolehan yang diperlukan

Industri Kecil dan Sederhana

ndustri Kecil dan Sederhana (IKS) ditakrifkan sebagai perusahaan perkilangan atau syarikat yang menyediakan perkhidmatan berkaitan perkilangan dengan pusing ganti tahunan tidak melebihi RM25 juta dan menggaji kakitangan sepenuh masa tidak melebihi 150 orang.

Teras Pertama dalam Rancangan Malaysia Ke-9 menyatakan hasrat Kerajaan untuk meningkatkan ekonomi negara melalui pembangunan industri kecil dan sederhana.

Klik di sini untuk merujuk kepada teks lengkap Rancangan Malaysia Ke-9 - Bab 4 yang menegaskan kepentingan mempergiatkan sektor pembuatandan perkhidmatan berkaitan.

Di Malaysia terdapat pelbagai peluang usaha niaga berbentuk IKS yang mendapat sokongan penuh daripada kerajaan.

Klik pada pautan-pautan berikut untuk maklumat lanjut:

4
4
4
4
4
4
4
4

Pertanian Malaysia

Jabatan Pertanian Malaysia menyediakan perkhidmatan perundingan dan khidmat nasihat bagi usahawan dan pelabur yang merancang untuk menceburkan diri dalam pertanian dan asas tani.

Klik pada pautan-pautan berikut untuk maklumat lanjut:
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4

RENUNGAN SEJENAK.........

pertanian adalah perniagaan...........................bla.....bla.....bla......bla......

tanpa pertanian kemana kita?????????????

Ahad, 9 November 2008